majalahkoran.com – Lionel Messi akan kembali ke Atlanta akhir pekan ini bersama Inter Miami untuk menghadapi juara Eropa, Paris Saint-Germain, di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub FIFA 2025. Ini bukan sekadar pertandingan biasa bagi Messi, ini adalah pertemuan dengan masa lalu yang belum selesai.
Untuk pertama kalinya dalam kariernya, Messi akan melawan mantan klub yang sempat ia bela selama dua musim. Kepindahannya dari PSG ke Inter Miami pada musim panas 2023 tidak terjadi dalam suasana yang bersahabat, dan laga ini akan menjadi momen emosional yang sarat cerita.
Pelatih PSG saat ini, Luis Enrique, akan kembali bertemu dengan sejumlah mantan anak asuhnya di FC Barcelona Messi, Sergio Busquets, Jordi Alba, Luis Suarez, hingga Javier Mascherano yang kini menjadi pelatih Inter Miami. Enrique dikenal sebagai sosok mentor yang sangat dihormati oleh para pemain tersebut.
“Saya senang bisa bertemu kembali dengan Luis Enrique. Dia luar biasa, tak hanya sebagai pelatih tapi juga pemimpin,” ujar Alba.
“Namun begitu peluit tanda mulai berbunyi, kami akan mencoba mengalahkannya,” tambahnya.
Suarez juga menyebut Enrique sebagai salah satu dari dua pelatih paling berpengaruh dalam kariernya, selain Oscar Tabarez dari timnas Uruguay.
Hanya sebulan lalu, Inter Miami terpuruk dalam tujuh laga tanpa kemenangan dan sempat disorot tajam oleh publik. Messi frustrasi, Mascherano nyaris kehilangan jabatannya. Namun kini, semuanya berubah.
Miami lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up Grup A setelah menahan imbang Al Ahly dan Palmeiras, serta mengalahkan FC Porto. Mereka bahkan telah mengantongi USD 21,05 juta dalam bentuk hadiah dan bonus. Jika bisa mengejutkan dunia dengan menyingkirkan PSG, tambahan USD 13,1 juta akan masuk kas klub.
Mascherano mengaku merasa emosional karena akan menghadapi sosok yang begitu ia hormati.
“Luis Enrique adalah teman sekaligus sosok penting dalam karier saya. Saya bangga bisa melawan dia meski merasa belum pantas mendapat kesempatan ini secepat ini,” kata Mascherano.
PSG jelas bukan lawan sembarangan. Usai menjuarai Liga Champions dengan menghancurkan Inter Milan 5-0, mereka juga tampil solid di grup Piala Dunia Antarklub, mengalahkan Atletico Madrid dan Seattle Sounders, meski sempat dikejutkan oleh kekalahan 0-1 dari Botafogo.
Skuad mereka dipenuhi 18 pemain tim nasional, termasuk Ousmane Dembele, Vitinha, Joao Neves, Achraf Hakimi, dan Marquinhos. Enrique sukses membentuk tim yang sangat solid pasca-kepergian tiga bintang besar seperti Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe.
Laga ini jelas berarti lebih bagi Messi. Hubungannya dengan PSG tak pernah benar-benar harmonis. Ia sempat dihujat fans, diskors karena absen latihan untuk urusan sponsor di Arab Saudi, dan tidak mendapat penghargaan dari klub usai membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 dengan mengalahkan Prancis.
“Perpindahan dari Barcelona ke Paris sangat rumit dan sulit. Tapi di Miami, semuanya terasa mudah dan menyenangkan. Ini adalah keputusan terbaik untuk saya dan keluarga,” ungkap Messi dalam wawancara tahun lalu.
Kendati demikian, rekan setimnya, Jordi Alba, menepis isu dendam pribadi Messi.
“Leo hanya ingin menang, seperti semua pemain besar. Yang jelas, kami akan menghadapi tim terbaik Eropa. Tapi kenapa tidak bermimpi untuk mengalahkan mereka?,” jelasnya.
Dengan sejarah, emosi, dan uang besar yang dipertaruhkan, duel Inter Miami kontra PSG di Mercedes-Benz Stadium akhir pekan ini menjanjikan drama kelas dunia. Mungkin menjadi satu babak baru dalam kisah panjang Messi.