Hijrah ke MotoGP, Toprak Razgatlioglu Dapat Nasihat dari Predecessornya

JeteOfficialShop

majalahkoran.com – Hijrahnya Toprak Razgatlioglu dari WorldSBK ke MotoGP, mengundang komentar dari banyak orang termasuk juga dari pendahulunya, Ben Spies. Ben Spies yang juga menjadi pembalap Yamaha seperti Toprak Razgatlioglu, tahu betul bagaimana rasanya menjadi rookie MotoGP setelah menjadi bintang WorldSBK. Menurut Spies, ada dilema besar ketika seorang yang sedang menjadi bintang di WorldSBK ingin pindah ke MotoGP.

Karena menjadi bintang di WorldSBK, bukan berarti bisa menjadi bintang juga di MotoGP yang terkenal akan keketatan kompetisinya. “Dilema utamanya tentu apakah Toprak ingin tetap di WorldSBK dan menjadi raja, atau pindah ke MotoGP,” kata Spies, dilansir majalahkoran.comdari Motosan.es. Namun dilema itu kalah dengan ambisi untuk mencicipi rasanya MotoGP, yang bagaimanapun tetap dianggap sebagai ajang balap roda dua paling bergengsi.

WankeiOfficial

“Toprak sangat ingin mencoba, dan kalau aku ada di posisinya dan harus mengulang semuanya, mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama,” ungkapnya. “Dengan pencapaiannya di Superbike, tidak ada keputusan yang salah. Itu sudah pasti,” jelas pria asal Amerika Serikat itu.

Hanya saja, Spies punya peringatan buat juniornya tersebut soal betapa sulitnya mengendarai motor MotoGP.”Sejak awal, aku pikir dia jelas termasuk lima besar. Mungkin bahkan tiga pembalap paling berbakat di dunia,” kata juara WorldSBK 2009 tersebut.

“Tapi masalahnya, motor MotoGP sangat berbeda dari motor-motor yang pernah dia kendarai. Jadi itu bisa menjadi masalah jika memang ada,” jelasnya.

Menurut Spies cukup banyak yang harus diubah oleh Razgatlioglu, terutama soal gaya balap karena Superbike dan MotoGP sangat berbeda.”Cara dia duduk di atas motor dan sedikit cara dia mengerem itu bagian lain, dia harus mengubah sedikit gaya balapnya agar berhasil di MotoGP,” sambung mantan rekan setim Jorge Lorenzo ini.”Menurutku, dia harus sedikit mengurangi cara balap ekstremnya, tingkatkan kecepatan menikung, lepaskan rem depan lebih awal, biarkan motornya mengalir lebih bebas, hal-hal semacam itu. Ini bukan soal bakat,” ungkapnya.

Selain itu masalahnya adalah usia, di mana Razgatlioglu akan dipaksa beradaptasi sebagai rookie pada usia 29 tahun.”Ada dua faktor, pertama usianya dan kedua sepanjang kariernya hanya membalap di Superbike. Dia belum pernah naik motor Moto3, Moto2, ataupun MotoGP,” lanjutnya.

“Jadi memang ada perbedaan. Aku tidak bilang dia tidak bisa beradaptasi dan melakukan perubahan yang dibutuhkan. Tapi ini akan sangat menarik untuk disaksikan,” jelasnya.

Meski harus beradaptasi, kemampuan pengereman yang sudah ditunjukkan di WorldSBK juga bakalan menjadi nilai lebih Razgatlioglu.”Semuanya kembali ke bagaimana cara kamu mengendarai motor. Intinya dia tetap akan ingin mengerem lebih lambat dari siapa pun. Dan itu adalah keunggulannya. Dia datang ke MotoGP sebagai yang terbaik dalam hal pengereman di WorldSBK, sedikit seperti aku dulu,” sambungnya.

“Dan aku bisa bilang, kamu bisa naik motor MotoGP dan jadi yang paling akhir ngerem di seluruh paddock, tapi itu tidak otomatis akan membuatmu mencatatkan waktu putaran yang konsisten,” jelasnya.

JeteOfficialShop

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *