Mengapa Konflik Israel-Iran Meletus? Ini Dia Alasannya, Dampaknya, dan Risiko Perang Dunia Ketiga

Ketegangan memuncak pada Jumat, 13 Juni, ketika Israel meluncurkan serangan mendadak ke sejumlah wilayah strategis di Iran, termasuk ibu kota Teheran.

JeteOfficialShop

MENGAPA Israel Menyerang Iran? Inilah Penyebab, Jumlah Korban, Latar Sejarah dan Risiko Pecah Perang Dunia Ke-3

Konflik antara Iran dan Israel kembali memanas dalam beberapa hari terakhir, dipicu oleh rangkaian serangan balasan yang menelan banyak korban jiwa, termasuk warga sipil dan pejabat militer tinggi dari kedua belah pihak. Dunia internasional pun dibuat waspada, mengingat potensi konflik ini meluas menjadi perang besar di kawasan Timur Tengah.

WankeiOfficial

Ketegangan memuncak pada Jumat, 13 Juni, ketika Israel meluncurkan serangan mendadak ke sejumlah wilayah strategis di Iran, termasuk ibu kota Teheran. Serangan ini tidak hanya menargetkan fasilitas militer, tetapi juga menyasar area pemukiman padat penduduk. Sedikitnya 60 orang dilaporkan tewas, termasuk 20 anak-anak, menurut siaran televisi pemerintah Iran. Beberapa infrastruktur sipil penting, seperti depo gas utama dan kilang minyak di pusat kota Teheran, juga dilaporkan hancur.

Kementerian Kesehatan Iran mencatat total korban tewas mencapai 224 orang, sementara lebih dari 1.200 lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, serangan turut mengenai fasilitas nuklir utama di Natanz, bandara di Tabriz, serta sejumlah basis militer dan fasilitas milik Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Kermanshah.

Beberapa tokoh penting Iran turut menjadi korban, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Mohammad Bagheri dan Panglima IRGC Jenderal Hossein Salami. Selain itu, sejumlah ilmuwan nuklir ternama Iran juga dilaporkan tewas. Serangan ini dianggap sebagai aksi pembunuhan yang ditargetkan secara strategis.

Sebagai respons, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran ke sejumlah kota utama Israel, termasuk Tel Aviv, Yerusalem, dan Haifa. Rudal-rudal yang ditembakkan Iran menewaskan sedikitnya 12 warga sipil Israel dan melukai ratusan lainnya. Kehidupan masyarakat di wilayah-wilayah tersebut nyaris lumpuh, dengan ribuan warga berlindung di bunker-bunker bawah tanah.

Dalam pernyataannya, Angkatan Bersenjata Iran mengeluarkan peringatan keras kepada warga Israel untuk segera meninggalkan wilayah pendudukan. Mereka menegaskan bahwa serangan balasan akan terus dilancarkan selama agresi Israel belum dihentikan. Iran juga mengklaim memiliki data rinci mengenai target-target strategis di Israel, termasuk pangkalan militer, pusat pemerintahan, serta kediaman para pejabat tinggi dan ilmuwan negara tersebut.

Sementara itu, seorang pejabat militer Israel menyebut serangan mereka sebagai langkah “pre-emptive” terhadap apa yang mereka yakini sebagai program rahasia senjata nuklir Iran. Menurut laporan intelijen Israel, Iran diduga telah mengumpulkan cukup bahan untuk membuat hingga 15 bom nuklir dalam waktu singkat—meskipun klaim ini belum diverifikasi secara independen.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam pernyataannya kepada para duta besar asing di Teheran pada Minggu, 15 Juni, menegaskan bahwa negaranya tidak menginginkan perang. Namun, ia menekankan bahwa Iran memiliki hak untuk membela diri dari serangan langsung yang dilakukan Israel.

“Pertahanan kami sepenuhnya sah dan akan kami lakukan dengan kekuatan. Ini adalah respons yang terpaksa kami ambil atas agresi yang terjadi,” ujar Araghchi dengan nada tegas.

Melihat meningkatnya jumlah korban dan eskalasi yang terus berlangsung, komunitas internasional menyerukan gencatan senjata segera dan upaya deeskalasi untuk mencegah pecahnya perang yang lebih luas. Situasi ini sekali lagi menunjukkan betapa rapuhnya stabilitas keamanan di Timur Tengah, dan mendesaknya diplomasi aktif untuk meredakan ketegangan yang berisiko menimbulkan dampak global.

(dihimpun dari berbagai sumber)

***

JeteOfficialShop

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *