majalahkoran.com – Tahun 2025 menjadi momentum kembalinya kekayaan kuliner lokal yang tak lekang oleh waktu, dan Pemalang berada di garis depan. Kota pesisir di utara Jawa Tengah ini bukan hanya dikenal dengan alamnya yang menawan dan masyarakatnya yang hangat, tapi juga karena satu hal yang benar-benar menggugah selera: kuliner legendaris nya.
Di balik suasana kotanya yang sederhana, tersimpan jejak sejarah dan budaya yang hidup di setiap masakan. Di sini, makanan bukan sekadar pelengkap perjalanan, tapi jadi alasan kuat untuk datang dan kembali lagi. Setiap suapan mengandung cerita, tentang warisan keluarga, rempah yang diracik tanpa takaran pasti, dan rasa yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dengan rasa otentik, harga bersahabat, serta keramahan warga lokal, wisata kuliner di Pemalang memberi pengalaman yang lebih dari sekadar kenyang. Ia memberi kenangan, kehangatan, dan kadang, pelajaran hidup sederhana dari sepiring makanan warisan. inilah beberapa kuliner legendaris yang wajib dicicipi;
1. Kuliner Nasi Grombyang: Sajian Ikonik yang Jadi Identitas Kota
Sulit membicarakan Pemalang tanpa menyebut Nasi Grombyang, hidangan khas yang kini naik pamor di kalangan food traveler dan pecinta kuliner tradisional. Disajikan dalam mangkuk kecil, nasi ini “bergoyang” saat dihidangkan karena kuahnya yang melimpah. Itulah asal nama “grombyang”.
Racikan kuah berbasis kaldu daging sapi, diperkaya rempah seperti lengkuas, bawang putih, dan daun salam, menghasilkan aroma yang langsung menggoda hidung. Potongan daging sapi yang empuk menjadi pelengkap sempurna yang memanjakan lidah. Biasanya disajikan bersama sate kerbau atau sapi muda yang dibakar, menciptakan sensasi rasa yang harmonis antara gurih, hangat, dan rempah yang dalam.
Rekomendasi terbaik:
Warung Nasi Grombyang H. Warso di Jalan R.E. Martadinata. Berdiri sejak 1975, tempat ini tak pernah sepi pengunjung dan dianggap sebagai penjaga rasa asli nasi grombyang Pemalang.
2. Kuliner Pecak Belut Bu Niti: Sambal Santan Pedas yang Melekat di Ingatan
Pecinta pedas? Pemalang punya satu jawaban yang unik: Pecak Belut Bu Niti. Diolah dari belut lokal yang digoreng garing lalu disiram sambal santan kental yang pedas dan gurih, pecak ini menawarkan pengalaman rasa yang berani dan tak biasa. Sambalnya bukan hanya pedas, tapi punya kompleksitas rasa yang bikin ketagihan.
Ada dua pilihan belut, kering dan basah, dengan tekstur yang sangat berbeda. Belut kering punya sensasi kriuk seperti kerupuk, sementara belut basah lebih juicy dengan bumbu yang meresap sempurna.
Ditambah lalapan segar dan tempe goreng hangat, seporsi pecak belut ini jadi santapan komplet yang mewakili karakter kuliner Pemalang: sederhana, kuat, dan penuh kejutan.
Alamat favorit:
Warung Bu Niti, tersembunyi di kawasan Kelurahan Sugihwaras, jadi legenda hidup bagi warga lokal dan pemburu kuliner sejati.
3. Sate Loso Pak No Putri: Warisan Cita Rasa Sejak 1940-an
Kalau biasanya sate dibakar dari daging ayam atau kambing, Pemalang punya versi sendiri, Sate Loso. Daging sapi atau kerbau muda dibacem terlebih dahulu dengan bumbu manis dan gurih, lalu dibakar hingga beraroma smokey khas. Disajikan dengan bumbu kacang merah kental dan lontong, sate ini menawarkan rasa yang jauh lebih dalam dari sate biasa.
Tekstur dagingnya empuk, bumbunya meresap sampai ke dalam, dan aromanya bisa bikin siapa pun tergoda. Tak heran jika Sate Loso dikenal sebagai “hidden gem” kuliner Pemalang yang masih mempertahankan resep otentik sejak zaman kolonial.
Wajib coba di:
Sate Loso Pak No Putri, Jalan Urip Sumoharjo. Tempat ini jadi favorit lintas generasi, dari anak muda hingga penikmat kuliner senior.
Ragam Kuliner Lain yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Pemalang
Selain tiga kuliner utama, Pemalang juga menyimpan deretan makanan tradisional lain yang tak kalah menarik untuk dicicipi:
Kamir
: roti manis khas Arab-Pemalang yang diisi dengan pisang, tape, atau keju. Cocok untuk camilan atau sarapan.
Ogel-ogelan
: camilan renyah dari tepung ketan, bentuknya unik dan cita rasanya gurih manis.
Tahu Pletok
: tahu isi berbumbu sagu, teksturnya kenyal dengan cita rasa rempah yang kuat.
Sari Nanas Madu
: minuman segar berbahan nanas lokal yang manis dan kaya manfaat, cocok untuk oleh-oleh khas.
Semua kuliner ini mudah ditemukan di pasar tradisional, toko oleh-oleh, hingga gerai daring yang dikelola UMKM lokal. Inovasi pengemasan modern membuat produk kuliner Pemalang tetap higienis dan tahan lama, cocok untuk oleh-oleh bahkan dikirim ke luar kota.
Kuliner bukan sekadar makanan, ia adalah representasi dari budaya, sejarah, dan kehidupan sosial masyarakatnya. Di Pemalang, setiap warung menyimpan cerita, dan setiap menu adalah jendela yang mengantar kita memahami jiwa kota ini.
Dengan rasa otentik, harga bersahabat, serta keramahan warga lokal, wisata kuliner di Pemalang memberi pengalaman yang lebih dari sekadar kenyang. Ia memberi kenangan, kehangatan, dan kadang, pelajaran hidup sederhana dari sepiring makanan warisan.
Jika perjalanan adalah tentang merayakan rasa, maka Pemalang adalah tempat yang layak Anda singgahi. Di tengah derasnya arus modernisasi, kota ini tetap memelihara rasa dan budaya dalam semangkuk nasi grombyang, sepotong sate loso, hingga belut goreng pedas yang menggoda.
Tahun 2025 adalah waktu yang tepat untuk menjelajahi Pemalang tak hanya lewat peta, tapi lewat cita rasa yang menghidupkan kembali memori dan tradisi. Jangan lupa, bawa pulang cerita dan oleh-oleh rasa untuk mereka yang belum sempat ikut mencicipi kota ini.***