majalahkoran.com – Israel telah melancarkan “serangan pendahuluan” terhadap Iran pada Jumat (13/6) dini hari. Pejabat militer Israel menyebut serangan tersebut menargetkan program nuklir dan kemampuan rudal jarak jauh Iran.
Kantor berita pemerintah Iran, IRNA, melaporkan ledakan berulang kali terdengar di Teheran.
“Serangan Israel itu merupakan serangan gabungan yang bersifat pendahuluan dan presisi yang mencakup puluhan target di berbagai wilayah Iran,” kata pejabat militer Israel dalam sebuah jumpa pers, seperti dikutip CNN.
Iran telah menutup sementara wilayah udaranya di atas ibu kota Tehran, menurut NOTAM yang dikeluarkan oleh Iran. NOTAM adalah buletin yang wajib dibaca oleh semua pilot sebelum lepas landas.
Israel Katz, Menteri Pertahanan Israel, menyatakan negaranya telah mengumumkan keadaan darurat.
“Menyusul serangan pendahuluan Negara Israel terhadap Iran, serangan rudal dan drone terhadap Negara Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Katz dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNN, Jumat (13/6).
Israel telah melarang sekolah, pertemuan sosial, dan pekerjaan yang tidak penting karena bersiap-siap menghadapi serangan balasan setelah negara tersebut menyerang Iran.
“Sirene berbunyi di Yerusalem ketika keadaan darurat diumumkan di negara itu,” kata Kepala Biro Yerusalem CNN Oren Liebermann kepada Anderson Cooper.
Warga menerima peringatan di ponsel mereka yang mengatakan Komando Front Depan menempatkan negara dalam keadaan siaga.
Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan perubahan pada Pedoman Pertahanan Komando Front Depan negara itu, yang mengubah semua area di negara itu dari “aktivitas penuh” menjadi “aktivitas penting” pada pukul 03:00 pagi waktu setempat.
“Pedoman tersebut melarang kegiatan pendidikan, pertemuan dan tempat kerja, kecuali untuk sektor-sektor penting,” kata Liebermann.
Operasi Israel akan Berlanjut Selama Beberapa Hari
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa Israel telah menyerang target-target nuklir di Iran dan mengatakan operasi ini akan terus berlanjut selama beberapa hari.
“Beberapa saat yang lalu, Israel meluncurkan Operasi Singa Bangkit, sebuah operasi militer yang ditargetkan untuk memukul mundur ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel,” ujar Netanyahu dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi, seperti dikutip CNN.
“Operasi ini akan terus berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini.”
Ia mengatakan bahwa Iran memiliki program untuk mengembangkan senjata nuklir dan mengklaim bahwa program tersebut dapat menghasilkan senjata nuklir jika tidak dihentikan.
“Ini adalah bahaya yang jelas dan nyata bagi kelangsungan hidup Israel. Kami menyerang langsung ke kepala program persenjataan nuklir Iran,” kata Netanyahu.
AS Mengaku Tidak Terlibat
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengatakan tidak ada keterlibatan atau bantuan AS dalam serangan yang dilakukan oleh Israel di Iran.
“Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di wilayah tersebut,” kata Rubio dalam sebuah pernyataan.
“Israel memberi tahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk membela diri. Presiden Trump dan Pemerintah telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukan kami dan tetap berhubungan erat dengan mitra regional kami. Biar saya perjelas: Iran seharusnya tidak menargetkan kepentingan atau personel AS,” kata Rubio.