majalahkoran.com – Kesenjangan tampak nyata saat Presiden RI Prabowo Subianto memberikan jam tangan mewah kepada para penggawa Timnas Indonesia.
Jay Idzes dan kolega mendapatkan cendera mata jam tangan Rolex model GMT-Master II yang ditaksir seharga Rp 190 juta seusai diundang makan siang bersama Kamis (5/6/2025).
Hal itu kemudian mengundang banyak atlet dari cabang olahraga lain seperti Lindswel Kwok (wushu), Aldila Sutjiadi (tenis), hingga Umar Syarif (karate) bereaksi.
Wajar mantan-mantan atlet tersebut bereaksi mengingat sering kali cabang olahraga mereka kurang mendapatkan perhatian pemerintah.
Sejatinya tidak hanya atlet-atlet tersebut, cabang olahraga voli yang punya basis penggemar tinggi di Tanah Air juga kadang kurang mendapatkan perhatian.
Terkini, menjelang SEA Games 2025, terhitung baru tim putra yang pasti akan diterbangkan ke Thailand.
Dari sektor putri, masih menunggu tim advice Kemenpora RI untuk bisa bertanding di ajang akbar olahraga ASEAN tersebut.
Tentu menjadi pertanyaan besar ketika Srikandi Merah Putih tidak berangkat mengingat gairah voli Indonesia utamanya sektor putri sedang meningkat.
Fenomena Megawati Hangestri Pertiwi bermain di Korea menjadi salah satunya. Gadis asal Jember tersebut mampu membuktikan bahwa voli sektor putri bisa berbicara banyak jika diperhatikan.
Wakabid Binpres PBVSI Loudry Maspaitella mengungkapkan pihaknya sudah mempersiapkan tim jika nantinya diberangkatkan ke SEA Games.
“Kami sudah mempersiapkan nama-nama pemain untuk berangkat ke SEA Games 2025. Sejauh ini kami menunggu arahan dari Kemenpora, untuk tim putra, kami sudah berikan 25 nama,” ujar Loudry saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Banyak penggemar voli di Tanah Air berharap hadiah yang diberikan kepada para penggawa Timnas sepak bola Indonesia digunakan untuk pembinaan olahraga.
Terlebih, dengan adanya jargon efisiensi yang digaungkan pemerintah, membuat publik bertanya asal muasal dana tersebut.
Sebuah ironi nantinya jika Timnas voli putri Indonesia tidak mentas di SEA Games 2025 yang akan diisi Megawati.
Penggemar sangat menantikan pemain jebolan Bank Jatim tersebut setelah sebelumnya abseb pada AVC Nations Cup 2025 karena mengurus persiapan pernikahan.
Dana sekitar Rp 190 juta untuk satu pemain lebih dari cukup untuk membawa tim voli putri Indonesia melakukan training camp di luar negeri atau uji tanding dengan negara lain.
Program tersebut sudah mulai berjalan di Filipina, dan Vietnam dengan bukti tim voli putri mereka berbicara banyak di Asia.
Dengan dana besar tersebut Timnas voli putri bisa terbang ke SEA Games 2025 dengan komposisi lengkap menggunakan dua libero.
Dalam dua edisi terakhir pada 2021 dan 2023, komposisi Timnas voli putri Indonesia hanya beranggotakan 12 pemain termasuk satu libero.
Menarik ditunggu ke depannya aksi nyata pemerintah kepada cabang olahraga-olahraga di Indonesia yang punya peluang berprestasi di kancah internasional utamanya voli.
